C-130 Hercules milik TNI-Angkatan Udara (photo : Kaskus Militer) |
Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, mengatakan bahwa pemerintah setuju untuk melanjutkan peremajaan (retrovit) empat pesawat angkut berat Hercules untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
"Departemen Keuangan dalam Tahun Anggaran 2006 telah setuju untuk melanjutkan program peremajaan empat Hercules TNI AU," katanya, ketika dikonfirmasi ANTARA News di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan, peremajaan empat Hercules itu sesuai dengan program pertahanan pemerintah untuk 70 persen diprioritaskan pada alat utama sistem senjata (alutsista) angkut untuk mendukung operasi militer kemanusiaan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf TNI AU (Kasau), Marsekal Madya TNI Soebandrio, mengatakan bahwa program peremajaan Hercules merupakan prioritas TNI AU untuk meningkatkan kesiapan operasionalnya.
"Kini semua tergantung pada pemerintah, apakah program bagaimana agar program itu dilanjutkan," ujarnya.
Dari empat Hercules dua unit C-130 Hercules pertama akan diremajakan di Singapura, TNI AU sekaligus mengirimkan teknisi untuk meningkatkan kemampuannya dalam pemeliharaan dan perbaikan pesawat Hercules.
Peningkatan kemampuan pesawat Hercules TNI AU yang dilakukan di Singapura mencakup perbaikan airframe (badan pesawat), modifikasi avionik dan modifikasi mesin.
Peremajaan dua pesawat Hercules terakhir akan dilakukan di Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh yang mencakup peningkatan kemampuan mesin dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H.
Sementara itu, peningkatan kemampuan yang dilakukan di Depo Pemelihartaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, mencakup perbaikan badan pesawat dan modifikasi avionik.
Peningkatan kemampuan dua Hercules di Depo 10 dan 30 sudah dilakukan sepenuhnya oleh teknisi-teknisi TNI AU yang sebelumnya dikirim ke Singapura.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar